SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1432 H

‎1 syawal emang masih jadi perdebatan, tp daripada itu, sejauh apa yg udah kita dapet di Ramadhan ini??
#merenung

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H

Sebelumnya Kami ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H.
Minal’aidin Walfaidzin. Mohon maaf lahir dan bathin.
…

Long time no see!

Ohisasuburi!

Kemana aja? Lama gak keliatan!

Kata-kata tersebut sepertinya benar-benar mampu menggambarkan keadaan kami (Magnity – Hari, Aris, Galang dan Indra) sekarang. Setelah kurang lebih satu tahun lalu berhasil mendirikan sebuah wadah yang fungsi awalnya diharapkan mampu menampung bakat, hobi dan kemampuan masing-masing personel dalam segala bidang keahlian, kini nama tersebut –Magnity– hanya terdengar sebagai nama sebuah komunitas biasa layaknya komunitas lain pada umumnya seperti komunitas motor, komik, musik, dsb.

Nama Magnity pun kemudian makin tenggelam dan ‘tertinggalkan waktu‘ seperti lagu Ariel cs. Lalu kemana saja kita selama ini?

Memang sebelumnya pun orang lain tidak terlalu peduli atau bahkan sekedar untuk tahu tentang Magnity itu sendiri saja mungkin: tidak. Tapi kami, yang kurang lebih telah satu tahun ini melewati beragam cerita, entah itu senang ataupun sedih, merasa perlu kembali untuk mengingatkan catatan sejarah itu, bahwa kami masih tetap ada, masih ingin tetap eksis sebagai sebuah bagian dari komunitas penting yang pernah dan masih akan ada –setidaknya sampai tulisan ini selesai diketik.

Karena itu kami mencoba muncul kembali bertepatan dengan dimulainya puasa ramadhan tahun ini, namun sampai tulisan ini diketik (kq diulang lg kata-kata diketiknya?), ternyata sudah memasuki selikur atau hari ke 21 puasa, sudah memasuki malam-malam Lailatul Qadar, yang itu berarti sudah siap-siap menyambut datangnya hari Idul Fitri. Dengan ini juga, kami, segenap rekan-rekan yang tergabung dalam Magnity, mengucapkan: selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H, Minal ‘aidin Walfaidzin, mohon mohon maaf lahir-bathin.

Lalu siapa Magnity itu, ngomong-ngomong?

Ng, Anu, gimana ya?

Ternyata masih banyak yang belum kenal, ya?

Gini, menurut sebagian orang sih, Magnity itu perkumpulan tukang ojek,

Eh anu bukan, ada yang nyeletuk ‘mungkin grup lawak’.

Tuh, dari belakang juga kedengeran ada yang bilang, ‘kelompok sirkus’.

Ada juga yang nyelenting dengan keras, ‘nama sebuah Playgroup’ ada juga yang ngatain ‘boyband’.

Siaaal. Salah semua!

Magnity gak sehina itu, kok.

Kita emang kelompok komikus yang gak berbobot, belum punya kerjaan tetap, kehidupan pribadi yang berantakan, kesialan yang selalu menerpa, dan kenyataan hidup yang sulit dimengerti oleh siapapun termasuk diri kita sendiri. Tapi Magnity benar-benar tidak sehina itu, serius!

Tapi semua memang harus dibuktikan.

Ehem. Memang, pembuktian kembali menjadi persyaratan utama dari sebuah ucapan.

Jadi sebelum kita dikenal orang, ataupun orang mengenal kita, bahkan sekalipun orang gak mau untuk kenal kita dan pura-pura gak tau tentang kita (Hiks hiks, menyedihkan banget). Kita akan terus berkarya! Semangat?

Eh, Semangat!!

Lalu, kenapa namanya Magnity, kok agak mirip2 nama boyband?

Wah, klo ini idealis, masing-masing anggota Magnity, yang terdiri dari 4 orang ga bemutu, antara lain Aris, Galang, Hari, Indra, mungkin bakal punya penafsiran dan makna kata yang berbeda-beda.

Namun bagi penulis sendiri, Magnity merepresentasi kan beberapa kata di bawah ini:

MAGNETIC         = Bersifat menempel, cocok dengan kita soalnya selalu nempel dimana-mana kaya cecak. Juga sejalan dengan idiom ‘Pelor’, baru nempel, langsung molor.

MAGNIFICENT = Bukan berlebihan, tapi memang arti katanya, luar biasa. Baca deh di kamus kalo gak percaya.

MAGNUM           = Gak tau definisi tepatnya apa, tapi menurut Penulis kata Magnum selalu identik dengan sebuah jenis pistol revolver yang mematikan. Pastinya hebat sih, soalnya namanya juga Magnum pembunuh zombi. Hiiii…

Nah, menurut penulis, kata-kata inilah yang membangun kata Magnity menjadi sebuah nama yang berkesan agung dan mewah (duh, tolong jangan pada muntah dulu ya, tulisannya belum selesai soalnya).

Dan akhirnya, semoga kata-kata itu memang benar mawakili setiap personal Magnity, hingga akhirnya dunia perwayangan tahu, siapa dan apa Magnity itu sebenarnya.

Kalu masih bingung, baca lagi 5-10 paragraf diatas. Mudah-mudahan semakin paham.

Haah?!! Masih belum mengerti juga?